Akhirnya saya punya kesempatan lagi untuk berlibur singkat bersama keluarga di akhir minggu ini, tepatnya 26-27 November 2022. Setelah sebelumnya staycation di Citra Cikopo Hotel & Family Cottage di Puncak, Bogor, kali ini saya sekeluarga memutuskan untuk berlibur lebih jauh sedikit,yaitu ke Lembang, Bandung.
Destinasi ini sebenarnya sudah lama viral dan sudah ada niat untuk kesana, tapi karena konsepnya resort dengan harga yang lumayan diatas budget normal, rasanya sayang kalau cuma berdua kesana. Kali ini saya kesana sekeluarga berlibur dengan total 6 orang termasuk Dipho si anak lanang untuk staycation sekeluarga menikmati nuansa alam di Tea Garden Resort.
photo : riviwer.com |
Sedikit info saja bahwa tulisan kali ini adalah pertama kali saya mengulas secara lengkap tentang destinasi yang saya datangi. Bahkan untuk fasilitas sarapan akan saya ulas juga di tulisan ini, jadi tidak terpisah seperti tulisan saya sebelumnya. Saya menerima banyak masukan dan saran yang membangun untuk blog ini dan salah satu implementasi saya dari semua itu adalah dengan mengubah bentuk tulisan saya. Semoga teman - teman mendapatkan informasi yang memadai dari apa yang saya tulis. Saya juga berharap tulisan saya yang apa adanya tanpa endorsement bisa menjadi masukan yang ditangkap secara positif oleh pihak hotel atau lokasi wisata, sekaligus menjadi media promosi kepada teman - teman yang membacanya.
Booking
Saya menghubungi langsung pihak Tea Garden Resort melalui whatsapp dan setelah dijelaskan mengenai fasilitas yang ada, saya akhirnya memesan memesan cottage terakhir yang masih tersedia dengan tipe Deluxe yang memiliki fasilitas 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur (lengkap dengan kompor, galon, lemari es, alat masak, alat makan, sink), ruang tamu dengan perapian (sudah disediakan kayu bakar), ruang makan tatami, dan rooftop dengan nuansa alam.
photo : riviwer.com |
Saya pribadi menilai komunikasi yang dijalin melalui whatsapp resmi Tea Garden Resort sudah cukup komunikatif dan cepat responnya. Bahkan saat saya sudah di lokasi sekalipun saya masih bisa bertanya dan memesan makanan melalui whatsapp 081573006888 (front office) dan 082116003660 (restaurant). Bahkan mereka mengirimkan penawaran tambahan seperti pijat spa dan paket barbeque melalui whatsapp, jadi lebih terkesan personal dan nyaman.
Harga
Cottage tipe Deluxe ini ditawarkan seharga Rp. 2.117.500 maksimal untuk 4 orang. Harus dipahami terlebih dahulu kalau peraturan di Tea Garden Resort ini sangat ketat. Kalau membawa lebih dari 4 orang baiknya melapor karena akan dikenakan biaya tambahan sebagai berikut :
100.000/orang/malam(tanpa bed dan tanpa sarapan)
135.000/orang/malam(sudah termasuk sarapan)
145.000/orang/malam(sudah termasuk bed)
180.000/orang/malam(sudah termasuk sarapan dan bed)
Saya sendiri dengan kondisi membawa lebih dari 4 orang dan diberikan diskon khusus, akhirnya nett di angka Rp. 1.979.875 yang pembayarannya saya DP di awal Rp. 1.000.000 langsung ke rekening Tea Garden Resort. Sisanya saya bayarkan cash saat saya check-in.
Saya tidak bisa bilang ini mahal karena kalau dibagi 6 biayanya akan menjadi Rp. 329.979 per orang dengan fasilitas selengkap ini, fine!
Sebenarnya untuk urusan harga masih 11:12 sama situs online semacam Traveloka, tapi khawatirnya saat sampai di lokasi dan membawa lebih dari 4 orang, nanti akan dikenakan biaya tambahan tanpa diduga karena mungkin Traveloka tidak menyediakan informasi selengkap dibanding kita memesan langsung ke pihak hotel.
*POV : atau jangan - jangan sebenernya gak masalah diatas 4 orang asal tidak ketahuan?
Pasti ketahuan sih, dijamin. Karena di zona parkiran saja petugas keamanan ada beberapa orang, belum lagi beberapa helper yang bisa saja menghitung jumlah tamu (diatas 8 tahun dihitung dewasa ya). Ohya ada satu anjing juga yang mungkin bisa ngadu kalau tamunya diatas 4 orang. (anjing halu) 🐕
Aksesibilitas
Oke setelah book service dan urusan harga, saya akan membahas jalur menuju ke lokasi. Posisi saya adalah dari Floating Market Lembang dan saya menempuh kurang lebih 1 jam menggunakan mobil via jalur darat pastilah. Kalau saya lihat di maps seharusnya tidak jauh dari Hotel Sari Ater, tapi nyatanya saya harus melewati jalur sempit perkebunan teh dan jalan menurun terjal yang cukup panjang lintasannya. Pastikan untuk membuka kaca mobil ya karena pemandangannya keren pisan euy. Ohya di perjalanan kalau mau ngemil bisa deh mampir ada tempat namanya Kopi Bukit Ciater kayaknya enak sih ngopi sambil lihat kebun kopi teh. Pastikan kondisi mobil, khususnya rem dan ban dalam kondisi yang fit ya kalau mau lewat sini karena Lembang yang sering hujan, kondisi jalan akan basah dan mungkin sedikit licin.
Melewati Jl. Raya Cicadas, saya kemudian diarahkan masuk Jl. Cigeureung oleh google maps. Awalnya sempat ragu karena masuk ke jalan perkampungan yang sepertinya tidak ada tanda - tanda akan ada resort karena memang minimnya papan penunjuk jalan yang disediakan oleh Tea Garden Resort.
Setelah beberapa saat melewati jalur tersebut akhirnya nampak resort yang saya tuju. Bangunan berbentuk persegi terbalut tanaman merambat adalah kantor Front Office dimana saya akan melakukan proses check-in. Saat saya datang kondisinya sedang hujan deras. Selain saya, ada juga beberapa mobil plat B (Jadetabek) terpakir disitu. Petugas keamanan sigap memayungi saya yang berjalan menuju Front Office.
Kalau saya boleh jujur, Tea Garden Resort ini adalah destinasi yang 99% cocok buat staycation. Ini murni pendapat pribadi saya. Lokasi yang jauh dari keramaian, jauh dari jalan utama, berada di tengah perkebunan teh, bangunan dengan banyak tanaman hijau merambat. Sangat cocok untuk menetap sesaat mengembalikan kewarasan dengan staycation sekeluarga menikmati nuansa alam di Tea Garden Resort Lembang.
Fasilitas
Rasanya melelahkan setelah berwisata di Lembang, apalagi sempat hujan - hujanan sambil berlarian di Floating Market. Masuk ke cottage tipe Deluxe ini mata langsung terbuka karena ukurannya yang luas dan sangat nyaman untuk ditempati. 2 kamar dimana 1 kamar dengan double bed dan 1 kamar lainnya dengan twin bed. Kamar mandi dengan bathtube, toilet, dan wastafel dibuat terpisah.
photo : riviwer.com |
photo : riviwer.com |
Dapur yang lengkap dengan kompor dua tungku, gas 3 kg, lemari es 1 pintu, lemari gantung, sink, galon air mineral, peralatan masak, dan peralatan makan. Tidak seperti Citra Cikopo Hotel & Family Cottage, disini tidak perlu membayar lagi untuk mendapatkan semua fasilitas di dapur.
Ruang keluarga dengan kursi kayu panjang yang menghadap TV kabel yang sayangnya mati saat saya datang karena sedang banyak halilintar. Yah meskipun saat sudah nyala yang ditampilkan TV cuma saluran penuh semut menari jaipong. Gak layak tonton blasssss....
photo : riviwer.com |
Ruang makan lesehan dengan konsep tatami ala Jepang yang nyaman banget. Ada tambahan kipas angin juga disitu yang saya ragu akan berguna karena suhu disini sudah cukup dingin tanpa kehadiran kipas atau AC sekalipun. Ohya kamarnya tanpa AC semua ya. Lagian ngapain di Lembang pakai AC juga.
Cottage yang saya tempati menghadap ke perkebunan, bukan kebun teh ya. Tidak jauh dari lokasi parkir, tapi tidak terlalu nyaman karena dilewati tamu lain yang bolak - balik ke parkiran mobil. Jadinya tidak bisa membuka semua jendela karena alasan privasi, apalagi kamar mandi juga nampak jelas ke jendela utama.
photo : riviwer.com |
Saya tidak bisa naik ke rooftop karena hujan dan licin. Apalagi tangga yang dibuat juga sangat terjal dan sempit. Tanaman merambat juga menjadikan lantai dan dinding semakin licin saja. Akhirnya daripada menunggu rooftop kering, saya berencana untuk berenang saja karena setiap weekend sore Tea Garden Resort memberikan fasilitas jacuzzi, yaitu kolam air panas alam. Kalau kolam renang air dingin sih 24 jam, tapi saya tidak yakin di kondisi sedingin ini badan saya akan baik - baik saja berendam air dingin.
photo : riviwer.com |
Saya sempat nyasar ke restoran karena sok tau. Ternyata untuk menuju area kolam renang jalurnya turun lagi melewati anak tangga yang licin. Kemudian melewati persawahan dengan jalur rerumputan yang hijau yang terawat baik. Harus ekstra hati - hati karena meskipun dirawat dengan baik, kalau dilewati saat hujan, rumput akan sangat licin. Setelah beberapa langkah saya langsung melihat kolam renang air dingin, kolam air panas, dan lapangan serbaguna dibagian bawah lagi.
photo : riviwer.com |
Beruntungnya saya kolam air panas sudah mulai diisi meskipun baru jam 4 sore. Infonya mulai diisi setelah jam 5 sore. Meskipun terpelosok dan jauh dari pemukiman, lokasi ini menurut saya tidak terkesan creepy atau bahkan spooky. everything is under control.
Setelah 1 jam berendam air panas sebelum masuk waktu maghrib, saya dan istri memutuskan untuk balik ke cottage untuk mandi dan bersiap makan malam. Malam hari saya sempat berkeliling dan menemukan pendopo semacam gubuk nasi kucingan di depan restoran dengan nuansa khas Sunda yang berjualan gorenga, mi instan, kopi panas, dan lain sebagainya.
Malamnya saya juga memesan layanan Traditional Massage selama 60 menit dengan harga Rp. 153.000 yang pembayarannya disatukan ke Front Office saat check-out. Otot yang kaku menjadi lemas dan badan jadi rileks dengan layanan Traditional Massage yang menggunakan hot stone yang ala ala hydrotherapy sebagai medianya. Saya tidur nyenyak malam ini. Sayangnya layanan Aromatherapy Massage yang istri pesan jam 9 pagi mundur waktunya sehingga mengakibatkan kami jadi terburu - buru saat check-out karena dibatasi waktu. Kami komplain ke Front Office dan mereka minta maaf. (tanpa kompensasi voucher atau apa gitu)
photo : riviwer.com |
Ohya malamnya saya juga memesan makanan spesial yang cuma ada disini, namanya Nasi Goreng TGR (Tea Garden Resort). Seperti halnya Citra Cikopo Hotel & Family Cottage yang punya Nasi Goreng Cikopo, saya tertarik untuk mengadu dengan Nasi Goreng TGR. Harganya kurang lebih sama ya antara Rp. 50.000 - Rp. 100.000 dan bisa ditagihkan juga ke Front Office.
Secara keseluruhan, saya harus jujur kalau Nasi Goreng TGR ini masih kalah dari Nasi Goreng Cikopo. Rasanya masih terlalu flat sehingga jadinya kurang nendang. Dilengkapi dengan sate ayam yang juga secara rasa masih kalah, harusnya pakai sate sapi bumbu maranggi aja kalau boleh saran. Selain nasi goreng saya juga pesan hot chocolate yang saya yakin ini pakai Cadburry yang mantap banget emang buat hot chocolate. Tidak lupa ada 3 keping marie regal sebagai pelengkapnya, mantap.
photo : riviwer.com |
Setelah sarapan pagi, saya sempat naik ke rooftop dan menemukan ternyata ada meja dan bangku untuk pesta barbeque. Sayangnya karena disini sering hujan, jadi rooftop ini akan jarang dipakai sih. Overall untuk fasilitas saya merasa cukup puas sih untuk Tea Garden Resort ini. Memang kondisi alamnya yang mengharuskan kita berhati - hati karena jalannya licin saat kita mau ke kolam renang, ke restoran, atau ke parkiran mobil.
Sarapan
Akhirnya sampai pada faktor terpenting dalam urusan akomodasi, yaitu fasilitas sarapan. Jangan mengaku resort kalau fasilitas sarapan masih sekelas hotel bintang 1. Masalahnya di Tea Garden Resort tidak seperti hotel bintang 1. Fasilitas sarapan disini menyenangkan. Restoran dengan tema Sunda yang cukup luas dengan berbagai hidangan yang disajikan. Ada berbagai macam buffet yang disajikan, tapi yang paling kurang menurut saya cuma bubur kacang ijo yang adem dan tawar. Buffet lain seperti telur dadar, Lotek, Bubur Ayam, Lontong Sayur, Salad Buah, Buah Potong, Jus Buah, Puding, Roti Bakar, all is well.
photo : riviwer.com |
photo : riviwer.com |
photo : riviwer.com |
photo : riviwer.com |
photo : riviwer.com |
photo : riviwer.com |
Jujur saya sampaikan menu utama di Tea Garden Resort lebih enak dan lengkap dari Citra Cikopo Hotel & Resort, tapi memang masih dibawah Safari Royal Garden & Convention sih yang masih ada di puncak akomodasi dengan sarapan paling mantap.
Sedikit informasi saja kalau fasilitas sarapan di Tea Garden Resort ini dimulai jam 07.00 - 10.00 dan dibagi 3 sesi. Saat check-in kita diminta memilih sesi sarapan yang dimau :
Sesi 1 : 07.00 - 08.00
Sesi 2 : 08.00 - 09.00
Sesi 3 : 09.00 - 10.00
Sesi 3 : 09.00 - 10.00
Saya yang biasa sarapan jam 6 pagi jelas memilih sesi 1. Bahkan saya sekeluarga sudah datang ke restoran jam 06.45. kebiasaan.
Tujuan pembagian sesi ini jelas untuk memecah kepadatan tamu saat sarapan. Saya berikan apresiasi kepada Tea Garden Resort yang memikirkan hal semacam ini karena memang saya baru kali ini diminta memilih sesi sarapan sih.
I like . . . .
Pada akhirnya saya akan menyampaikan beberapa hal yang saya sukai dari pengalaman saya menginap di Tea Garden Resort :
- Lingkungan yang cukup terpelosok sehingga udaranya sangat segar dan jauh dari kebisingan.
- Pelayanan front-office, helper, security, restaurant semuanya ramah dan bersahabat.
- Cottage yang terawat dengan baik, bersih, fasilitas dapur dan kamar mandi yang lengkap.
- Kolam air panas jacuzzi sangat nyaman untuk berendam bersama keluarga.
- Parkir mobil luas dan akses ke cottage mudah.
I hate . . . .
Pada akhirnya saya akan menyampaikan beberapa hal yang saya benci dari pengalaman saya menginap di Tea Garden Resort :
- Keberadaan anjing di kawasan Tea Garden Resort, khususnya area parkir.
- Akses parkir ke cottage baiknya dikasih step stone karena rumpur akan licin saat hujan.
- Cottage nomor 24 tombol closet untuk flush rantainya copot sudah tidak ori pakai kawat.
- Jalan menuju kolam air panas sangat licin, bahaya untuk orang tua dan anak - anak, tolong dikasih semacam railing untuk berpegangan.
- Cottage nomor 24 TV nya tidak bisa ditonton, tampilan layarnya rusak harus diperbaiki.
0 Comments